Sabtu, 22 Juni 2013

GORONTALO, PROVINSI PERTAMA TUJUAN ROAD SHOW PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013

Gorontalo (3/6/2013) – Peringatan Hari Keluarga adalah momentum rutin yang diselenggarakan sejak pencanangannya pada tahun 1993. Peringatan Hari Keluarga XX tingkat nasional tahun 2013, yang puncak peringatannya akan dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 29 Juni 2013 merupakan lambang penghargaan bagi seluruh keluarga di Indonesia, dan momentum penting bagi keluarga untuk melakukan introspeksi dan pembenahan ke dalam serta suatu simbol dalam program Kependudukan dan KB juga bentuk apresiasi bagi para pengelola program KB mulai dari tingkat lapangan sampai dengan pusat serta bagi para mitra kerja. Hari Keluarga XX tahun 2013 dengan tema melalui Hari Keluarga Kita Bangkitkan Keluarga Indonesia Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dengan Motto Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Keluarga Harapan Bangsa disemarakkan dengan berbagai kegiatan salah satunya adalah dengan dilaksanakan Road Show PKK-KB Kesehatan. Pertemuan Road Show ini akan dilaksanakan di 4 (empat) Provinsi yaitu Gorontalo, Bangka Belitung, Jawa Timur dan Kalimantan Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan komitmen politis dan operasional di jajaran Pemda Provinsi dan Kabupaten Kota serta stakeholder lainnya dalam Program Kependudukan dan KB; meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Program Kependudukan dan KB untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan menghidupkan kembali operasional program Kependudukan dan KB ditingkat lini lapangan di seluruh wilayah Indonesia. Gorontalo merupakan Provinsi pertama penyelenggaraan Road Show. Provinsi ke 32 di Indonesia ini mempunyai Total Fertility Rate (TFR) 2,6 per wanita (SDKI 2012), Laju Pertumbuhan Penduduk 2,26% (SP 2010), CPR 63,2% (SDKI 2012), unmeet need 13,6 (SDKI 2012) dengan sasaran peserta KB baru sebanyak 38.061 dengan realisasi capaian sampai bulan April 2013 adalah 14.853 (39,05%). Sedangkan pencapaian Program KKB Nasional dalam sepuluh tahun terakhir ini memperlihatkan pada posisi stagnan. Total Fertility Rate (TFR) stagnan pada angka 2,6. Penggunaan kontrasepsi (CPR) hanya merangkak naik 0,5% selama 5 tahun terakhir dari 61,4 % (2007) menjadi 61,9% (2012). Acara yang dipusatkan di Kabupaten Boalemo, Gorontalo diselenggarakan bukan tanpa alasan. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Dr. Julianto Witjaksono, SPOG mengatakan Kabupaten Boalemo adalah salah satu dari 12 Kabupaten dan Kota di Indonesia yang telah melaksanakan amanat UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Boalemo telah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD). “Semoga melalui kelembagaan “ baru “ yang telah dibentuk tersebut dapat mempermudah dalam pengelolaan program Kependudukan dan KB”, tegasnya. Selain itu, harapannya momentum Hari Keluarga dapat menyadarkan kita semua bahwa keluarga merupakan wahana yang pertama dan utama dalam membentuk sumber daya manusia yang berbudi luhur, berahlaq mulia dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Sejalan dengan Deputi KBKR BKKBN, Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Vita Gamawan Fauzi mengatakan penyelenggaraan kegiatan Hari Keluarga, khususnya kegiatan Road Show Semarak PKK-KB-Kesehatan ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan kegiatan berdasarkan prioritas masing-masing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Walaupun banyak yang telah dicapai namun masih memerlukan upaya konkrit dalam memberikan kontribusi yang nyata terhadap cakupan pelayanan KB dan Kesehatan. Kabupaten Boalemo sendiri, mencoba untuk memberikan kontribusi nyata dengan mengaktifkan tim khusus di setiap Dasawisma. “Ada tim khusus yang berjumlah 4000 orang yang bertugas mendata jumlah pasangan usia subur, jumlah kelahiran baru, dan lain-lain, yang diberi honor 50 ribu tiap bulannya. Harapannya pemerintah pusat dapat bersinergi sehingga dapat meningkatkan insentif para tim khusus menjadi 100 ribu per orang” jelas Bupati Boalemo, Rum Pagau saat di konfirmasi tentang dukungan terhadap program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB). Program Pengendalian bukan hanya mengendalikan kelahiran saja akan tetapi juga mencakup upaya-upaya menurunkan angka kematian dan pengarahan mobilitas penduduk. Maka Peringatan “Hari Keluarga” merupakan salah satu momentum yang sangat penting dan strategis untuk semakin memantapkan komitmen politis dari berbagai lapisan masyarakat khususnya pemerintah, legislative, yudikatif, tingkat Pusat dan Daerah serta meningkatkan kepedulian dan peran aktif para tokoh masyarakat, tokoh agama dan lembaga masyarakat untuk terus menerus secara berkesinambungan dan berkelanjutan dalam pelaksanaan program kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, sehingga upaya pengendalian pertumbuhan dan pertambahan penduduk dapat dikendalikan. (Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar